Looklet - User: Sandra Faninda (Looks)

Looklet - User: Sandra Faninda (Looks)

Cintai Produk kita kawan.... from : Indonesia (you doesn't need the world!! but the world needs you )

Dari post saya itu, orang Singapura itu bilang, ketika negaranya dan malaysia tidak bisa makan nasi, Indonesia dengan mudah bisa makan nasi.
Itu adalah contoh kecil betapa seharusnya kita mencintai produk sendiri.
Pabrik tekstil indonesia mengirim beberapa produk buatannya untuk brand-brand terkenal dunia. Bahkan, pernahkah kalian dengar, 'kalau kita ingin membeli bahan untuk tas LV, bahkan Tanah Abang memiliki bahannya. Karena mereka membeli dari Indonesia. Dan karena hanya ada 2 penghasil kain terbaik di dunia. India dan Indonesia. Dan lagi, parahnya, beredar isu kalau 2015, industri kita akan mati total. Karena, kalau kalian tahu, ayah saya bilang, beberapa temnanya yang seorang pemilik pabrik garmen yang pernah menjadi salah satu yang terbesar di Asia bilang usahanya kembang kempis (padahal dia salah satu yang paling besar di Asia Tenggara, jadi bagaimana dengan nasib yang tidak sebesar dia??) sebelum akhirnya, ayah saya bilang, pabriknya bangkrut.

Kita punya bahan dan industri tekstil yang tidak kalah dengan brand2 terkenal. Kita punya beras yang selalu tersedia ketika orang lain tidak bisa mendapatkannya, kita pernah memiliki industri otomotif / mobil nasional "TIMOR" yang lebih dahulu eksis dari pada mobil nasional negara tetangga. Kita pernah memiliki pelabuhan internasional di jaman sriwijaya, atau jaman modern. Kita merupakan salah satu negara dengan hutan yang sangat berpengaruh terhapat dunia. Kita merupakan negara dengan masyarakatannya yang sangat pintar, karena sudah terbiasa fasih berbicara lebih dari tiga bahasa, di karenakan bahsa daerahnya yang sangat beragam. Kita merupakan negara dengan batiknya yang menjadi warisan dunia. Kita merupakan negara dengan tanah subur, dengan contoh hanya dengan melemparkan biji anggur, pohon anggur akan tumbuh, dengan tidak menggunakan bibit apapun, pohon pepaya tiba-tiba tumbuh, dan hanya dengan menggeletakan biji magga dan VOILA! pohon mangga jadi.
Saya bukan bermaksud untuk menjadi anti globalisasi. Tapi, apakah tidak percuma kalau kita menjadi terbuka atas globalisasi tapi akibatnya bangsa kita juga yang merugi??

Kopassus Kita No 3 di dunia! Para benteng Negara kita =))

source : http://www.mail-archive.com/ppiindia@yahoogroups.com/msg78031.html


[ppiindia] Ketrampilan Kopassus No. 3 di dunia ! (Good News from Indonesia)

Satrio Arismunandar
Wed, 12 Aug 2009 04:28:15 -0700

Dahsyat! Meski TNI banyak kekurangan dari segi persenjataan dan teknologi,
tetapi dalam jajaran pasukan elit dunia (dilihat dari segi ketrampilan
individual anggota satuan Komando), ternyata Kopassus Indonesia dianggap
melebihi satuan komando Amerika. Ini menurut Discovery Channel military edition
2008. Tentara AS dianggap terlalu mengandalkan piranti militer dan peralatan
digital.

Soal keterampilan individual, Kopassus adalah urutan nomor 3 di dunia, hanya
kalah oleh SAS (Inggris) dan Mossad ( Israel) !

Sedangkan Kopassus adalah no. 2 di dunia (no. 1 adalah Delta Force AS), dalam
hal melakukan operasi militer strategis (seperti: intelijen, pengerahan dan
gerakan pasukan, penyusupan, dan serangan).


Asal tahu saja, 80% trainer pasukan komando di negara-negara Afrika Utara
adalah dari Kopassus.





Satrio Arismunandar
Executive Producer
News Division, Trans TV, Lantai 3
Jl. Kapten P. Tendean Kav. 12 - 14 A, Jakarta 12790
Phone: 7917-7000, 7918-4544 ext. 4034, Fax: 79184558, 79184627

http://satrioarismunandar6.blogspot.com
http://satrioarismunandar.multiply.com

Verba volant scripta manent...
(yang terucap akan lenyap, yang tertulis akan abadi...)

--- On Wed, 8/12/09, Kusmayanto Kadiman wrote:


From: Kusmayanto Kadiman
Subject: [technomedia] Kopassus -- Keren Abis
To: "Technomedia"
Date: Wednesday, August 12, 2009, 1:23 PM







http://goodnewsfrom indonesia. com/?p=1525

Worldâs Best Special Force

Discovery Channel Military edition 2008 broadcasted the worldâs best
elite forces. Elite forces from around the globe was measured by its
performance and skill (not by the military technology), where military
experts and analyst across the globe were invited to give their
judgments. Hereâs the Top 3 :

1. United Kingdomâs SAS

2. Israelâs MOSSAD

3. Indonesiaâs KOPASSUS

You must be wondering why the US elite force was not included. It is
because, according to the narrator, they rely heavily on military
equipments, all-digitalized technology. A good special force should
posses a perfect individual skill like defense, survival, camouflage,
strategy, endurance, guerilla, trap-making, and others. The narrator
also said that 1 Kopassus soldier is equal to 5 regular soldiers. Hereâs
some things for you :

1. Kopassus wins sniper championship using Indonesiaâs made weapon.

2. Kopassus ranks #2 in conducting a strategical military operation,
like intelligence, deployment and movement, infiltration, and attack.
The #1 rank is DELTA force, USA

3. Countries in North Africa use 80% of their military trainer from
Kopassus

4. Cambodian special forces has long been trained by Kopassus.










TNI, Kopassus, dan banyak lagi, merupaka salah satu benteng negara kita. Mereka-mereka itulah yang menjadi tameng bagi negara kita, jika suatu hari nanti terjadi hal yang kita tidak inginkan, hanya mereka lah tempat kita bergantung, apalagi negara kita tidak mengadakan wajib militer.

Kopassus. Saya bertanya pada ayah saya ketika kami melewati sebuah bangunan dengan tuliusan Kopassus di daerah batu jajar. Ayah saya bilang, mereka adalah manusia super. Mereka hidup untuk negara. Mereka seakan di ciptakan untuk mencintai bangsa berkalilipat dari pada rasa cinta yang sangat besar dan tidak terhingga dari seorang sipil biasa. Mereka di program bagaikan seorang manusia yang memiliki nyawa 5 dan kelima-limanya telah di persembahkan kepada negara. Saya bergidik dan merinding mendengarnya. Mereka siap tempur walaupun dalam keterbatasan tekhnologi persenjataan negara kita di banding negara besar di dunia. Kalaupun dalam tidur nyenyaknya tiba-tiba perang terjadi, walaupun kantuk atau keluarga yang tidak rela melepas, tapi untuk negara, di rela.

TNI, Kopassus, Kopaskhas, Polri, walaupun banyak oknum-oknum yang berada di dalamnya, tapi itu hanya sekedar oknum. Bagian kecil yang snagat kecil, yang melakukan hal yang salah. Mereka kecil di bandingkan TNI, Kopassus, dll itu sendiri. Tapi, mereka tetap menjadi sesuatu yang kita butuhkan ketika hal-hal buruk terjadi. Ketika ada maling, kecelakaan, kita sangat membutuhkan Polisi untuk menolong, walaupun isu besar, yang hampir sukses mencoreng institusi ini.
Ketika ada longsor, Tsunami, atau bermacam-macam bencana alam terjadi, tentara terjun untuk membantu. Tapi, tetap tidak ada penghargaan nyata dari kita. Saya bersyukur negara kita memiliki mereka. Para Polisi, Tentara TNI, Kopassus, dll yang tetap setia pada negara kita, yang tetap mencintai, dan melindungi negara kita ini. Kita butuh mereka. 2 jam tanpa salah satu dari mereka, negara kita akan kacau. Karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi dalam dua jam itu. Tidak ada kata seperti yang baru saja saya dengar, "

Tanpa polisi dalam dua jam negara akan kacau (kacau atau kata lain saya lupa) beda dengan jika 2 jam tanpa TNI, tidak akan apa-apa"

kurang lebih seperti ini.
Kita membutuhkan mereka semua. Apa yang orang itu baru saja katakan salah. Dan tidak di pikir dengan baik. Karena, tidak bisa kita bayangkan, kalau kesiap siagaan mereka setiap menit dan detik itu tidak ada gunanya. Kalau mereka mogok dan tidak ada dalam 2 jam, hal yang sangat buruk sangat mungkin terjadi di Negara Kita ini....

Kita semua itu satu

Waktu SD, kalau nggak salah kelas 4 atau 5 sd, guru saya memberikan pelajaran tentang sumpah pemuda. Pada tanggal 28 Oktober 1928, sumpah pemuda di bacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan panjang-lebar oleh Yamin. Dan akhirnya, setiap tanggal 28 oktober, di peringati sebagai hari sumpah pemuda.
Waktu saya SD, saya tidak terlalu memaknai isi dari sumpah pemuda itu. Saya hanya menghapalnya karena besoknya ulangan atau akan ada tes dari guru.
Tapi, setelah saya besar. Saya baru mengerti arti besar dari sumpah pemuda itu. Saya hanya sekedar bergetar ketika guru saya membacakan naskah sumpah pemuda ini
Sumpah Pemuda versi orisinal:

Pertama
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kedoea
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.


Semuanya mengacu bahwa kita adalah satu. Bahwa kita Bertanah, berbangsa, dan berbahasa yang satu. Dan semua itu mengacu pada satu kata yang sama "INDONESIA".

Hingga sekarang saya selalu bergetar ketika mendengar atau membaca sendiri naskah ini. Tiga Kalimat dengan Tiga puluh tiga kata. Sebuah susunan kata yang singkat namun bermakna besar. Hal itu membuat kita meresa seluruh bangsa indonesia adalah satu. Mereka adalah tetap satu Indonesia. Bukan Minang, Sunda, Batak, Jawa, Papua, Bali, Dayak, Madura, Nusa Tenggara, Makasar, Ambon, dan banyak lagi suku dan daerah di Indonesia kita yang sangat kayak akan budaya ini. Tidak ada perbedaan antara Jawa dan Minang, Papua dan Batak, Dayak dan Bali, dll. Kita semua adalah satu. Suku-suku dan daerah-daerah yang menjadi satu. Satu kata yang merangkum banyak perbedaan baik agama, budaya, bahasa dan kebiasaan. INDONESIA.

Tidak ada saya batak saya Minang saya Jawa. Apalagi Saya Bandung kamu Surabaya, saya Semarang, kamu Jakarta. Ataupun saya dusun A (contoh) atau saya dusun B (contoh).

Banyak darah, pengorbanan, tangisan, jeritan, dan bahkan nyawa yang di relakan para pahlawan kita yang hebat. Pahlawan kita yang berjiwa besar merelakan dan mengorbankan semuanya demi sebuah kata MERDEKA. Sebuah kata yang di maksudkan agar kita menjadi satu. Agar kita semua bersamaan lepas dari para penjajah. Agar kita semua secara bersamaan dapat menghirup uadara segar tanpa rasa takut. Satu kata yang mereka coba raih untuk kita para penerus. Untuk para pemuda dan pemudi yang mengemban tanggung jawab besar untuk mempertahankan dan mengembangkan apa yang seharusnya terjadi setelah kemerdekaan.

Kita memang bukan Amerika Serikat yang menjadi negara adikuasa. Kita memang bukan Jepang yang memiliki tekhnologi hebat. Kita memang bukan negara-negara hebat yang di segani dan di hormati seluruh dunia. Tapi kita adalah sebuah negara yang memiliki apa yang di dambakan negara-negara hebat. WE HAVE WHAT THEY HAVEN'T.

Dan sudah seharusnya kita para penerus bangsa mengesampingkan ego-ego sesaat yang membuat makna besar sumpah pemuda menguap. Bayangkan apa yang kita sakiti adalah adik kandung kita sendiri. Kita memukulnya dan menghakiminya hanya karena ego dan Arogansi kita yang sesaat. Hingga dia meninggal atau sekarat akibat apa yang sudah kita lakukan. Bangsa kita terlalu mengelu-elukan apa yang bukan menjadi miliknya seperti (maaf, no SARA) Nama Obama, atau Barry, seorang anak menteng yang tinggal hanya beberapa tahun di menteng, dan bahkan sekarang kewarganegaraannya bukan Indonesia di elu-elukan bagai Raja. Sebenarnya saya tidak menyalahkan hal itu. Itu merupakan sebuah apresiasi bagus untuk menghargai seseorang yang pernah tinggal dan mengenyam pendidikan Indonesia, dan akhirnya menjadi pemimpin sebuah negara Adikuasa. Tapi yang saya tanyakan, akankah orang Indonesia mengelu-elukan sosoknya jika dia bukanlah dia yang sekarang?? jika dia hanya pimpinan sebuah perusahaan kecil atau bahkan (maaf sekali) gelandangan di negara Adikuasa itu?? Seharusnya, kita boleh seperti itu jika apa yang kita lakukan pada sesama warga negara INDONESIA sama. Kita tidak memperlakukan para juara olimpiade tingkat dunia kita seperti sosok anak menteng itu. Bahkan, kita memperlakukan salah satu pahlawan ekonomi kita ketika negara kita berada di krisis ekonomi global seperti sampah!! seperti keresek bekas muntah yang dengan hinanya di lindas oleh kendaraan-kendaraan dan di coreti dengan gambar yang sangat menyayat hati. Hingga akhirnya mata-mata cermat yang mengetahui potensinya menunjuknya menjadi salah satu yang WAH! dan dipandang dunia. Apakah kita mau dia menjadi penambah daftar orang-orang hebat dan pintar indonesia yang pergi dari negara ini karena tidak ada penghargaan dan kebanggaan untuk berdiri di negara sendiri?
Kakak sepupu dan Om saya sudah menjadi warga negara asing karena merasa lebih mendapat apresiasi daripada ketika di Indonesia.


Selain itu, bangsa kita ini sudah lupa akan makna dari sumpah pemuda -atau tidak pernah tau. Karena, tetap saja masih ada peperangan tidak perlu. Masih saja banyak tawuran atau pengeroyokan hanya di karenakan hal yang tidak begitu besar dibandingkan persatuan dan kesatuan negara kita. Padahal kita semua adalah satu. Bangsa Indonesia.
Dan sebenarnya, sumpah pemuda memiliki makna yang luas. Seperti, kita semua adalah satu, keturunan Adam dan Hawa. Makhluk ciptaan Allah, atau Tuhan -karena Indonesia mengakui 5 agama. Seharusnya, suatu saat nanti tidak ada lagi saya Indonesia, saya Malaysia, Saya Amerika, saya Inggris, saya Iran, saya Irak, saya Palestina, saya Israel..

Maybe, i'm just small points such as dust who hope that someday, there're no war, no suffer, and not only for Indonesia people, but also for all in this world, can living in peace, joy, and hapiness...
I hope....

Indonesia (you doesn't need the world!! but the world needs you

Suatu pagi, kami menjemput seseorg klien di bandara. Org itu sdh tua, kisaran 60 thn. Si Bpk adl pengusaha asal Singapura, dgn logat bicara gaya melayu & english, beliau menceritakan pengalaman2 hidupnya kpd kami yg msh muda.

Beliau berkata, "Ur country is so rich!". Ah biasa banget denger kata2 itu. Tapi tunggu dulu... "Indonesia doesn't need the world, but the world needs Indonesia," lanjutnya. "Everything can be found here in Indonesia, U don't need the world."

"Mudah saja, Indonesia paru2 dunia. Tebang saja hutan di kalimantan, dunia pasti kiamat. Dunia yg butuh Indonesia! Singapura is nothing, we can't be rich without Indonesia..
500.000 org Indonesia berlibur ke Singapura tiap bulan.. Bisa terbayang uang yg masuk ke kami, apartemen2 terbaru kami yg beli org2 Indonesia, ga peduli harga selangit, laku keras. Lihatlah RS kami, org Indonesia semua yg berobat.
Trus, kalian tau bgmna kalapnya pemerintah kami ketika asap hutan Indonesia masuk? Ya, bener2 panik. Sangat terasa, we are nothing. Kalian tau kan kalo Agustus kmrn dunia krisis beras. Termasuk di Singapura dan Malaysia? Kalian di Indonesia dgn mudah dpt beras.. Liatlah negara kalian, air bersih di mana2, liatlah negara kami, air bersih pun kami beli dari Malaysia. Saya ke Kalimantan pun dlm rangka bisnis, krn pasirnya mengandung permata. Terliat glitter kalo ada matahari bersinar. Penambang jual cuma Rp 3.000/kg ke pabrik china, si pabrik jual kembali seharga Rp 30.000/kg. Saya liat ini sbg peluang.. Kalian sadar tidak kalo negara2 lain selalu takut meng-embargo Indonesia?! Ya, karena negara kalian memiliki segalanya. Mereka takut kalau kalian menjadi mandiri, makanya tidak di embargo.

Harusnya KALIANLAH YG MENG-EMBARGO DIRI KALIAN SENDIRI. Belilah pangan dari petani2 kita sendiri, belilah tekstil garmen dari pabrik2 sendiri.. Tak perlu impor klo bisa produk sendiri. Jika kalian bisa mandiri, bisa MENG-EMBARGO DIRI SENDIRI, INDONESIA WILL RULES THE WORLD!!!"


Sumber : cerigis.blogspot.com

Pertanyaan Dari Pertemuan

Dulu aku pernah ketemu sama nenek-nenek yang hampir dua kali aku ketemu -padahal aku sama sekali nggak kenal dia-
Dan tiba-tiba aja otak aku yang emang suka mikir sendiri tanpa sekehendak aku mikir kayak gini , kenapa saya bisa ketemu sama nenek-nenek ini dua kali ya? Apa tujuannya Allah sampai mempertemukan kita sampai lebih dari sekali tanpa sengaja gini ya? Walaupun memang mungkin nenek itu nggak nyadar pernah ketemu aku
Dan setelah beberapa waktu berlalu, memang nggak ada tujuannya Allah mempertemukan aku dengan nenek itu. Buktinya nggak ada suatu hal urgent yang bisa aku lakuin buat dia atau dia buat aku. Jadi, aku simpulin, aku ketemu dia cuma sebagai iklan di hidup aku.

Tapi, aku pernah kenal dengan seorang teman tk, yang akhirnya satu sd sama aku. Aku sempet deket sama dia. Tapi, ternyata dia yang menyebabkan aku bertengkar dengan temanku yang lain. Dia ngadu domba aku. Dan bikin aku nggak nyaman ada di kelas. Dan parahnya dia juga klepto katanya. Dari situ aku bisa menarik kesimpulan. Allah mempertemukan aku sama dia cuman untuk jadi bahan pelajaran buat aku.
Biar aku bisa ngaca, kalau ngadu domba itu nggak baik, dan kalau jadi klepto juga nggak baik, termasuk gimana di pandang orangnya.

Dan sekarang pertanyaan itu juga muncul lagi.
Aku ketemu sama orang yang yah, mungkin Aku suka sama dia Baru mungkin. "Baru", Aku nggak tau ia atau nggaknya. Tapi dia pernah jadi pdkt-an sahabat saya. Dan temen paling deket saya nggak suka saya kenal dia.
Kemudian pertanyaan yang dari kedua pemikiran aku dulu bisa aku jawab tidak bisa aku jawab pada hal yang satu ini

hmm... emang Maha Besar Allah...
nggak ada satupun manusia yang bisa mengetahui apa yang di maksudnya sebelum Allah menunjukannya.
Allahu Akbar...
;)

Setitik Tinta Hitam di Kemeja Putih

Menurut aku sih, kalau ada tinta hitam di kemeja sekolah aku, itu bakalan jadi kayak bencana hebat!
karena, kalau baju kita yang putih terkena tinta hitam warna hitam yang sangat kontras dengan warna dasar akan membuat noda itu menjadi sangat terlihat. Dan bahkan akan membuat saya tidak akan lagi memakai kemeja itu karena akan menjadi terlihat jelek menurut saya.

Hmm, kayaknya nggak rame ya kalau cuma ngebahas tinta item di kemeja putih. `_` (berfikir mencari topik)
Gimana kalau tinta hitam itu kita perumpamain untuk Gayus Tumbuan, pegawai direktorat jendral pajak dengan golongan 3a itu. Dan Kemeja putihnya adalah tempat dimana Gayus Tumbuan tersebut pernah bekerja. Yaitu, Instansi pemerintah di bidang keuangan. Ya!!! Direktorat Jendral Pajak, atau biar mudah Pajak aja ya ;)

Sebelum kasus Gayus, kita bisa melihat tingkat kepercayaan dan kepuasan mayoritas masyarakat cukup tinggi -bukan berarti sekarang menjadi sangat rendah, karena hal ini dapat dilihat dari meningkatnya spt setelah kasus Gayus menjadi hangat- terhadap Instansi pemerintahan yang bertugas mencari uang untuk negara itu. Atau dengan kata lain setidaknya itu yang kita lihat sebelum kasus Gayus. Karena sekarang banyak demo yang memaki-maki Institusi itu dan BAHKAN PEGAWAINYA yang belum tentu semuanya adalah GAYUS.

Setelah kasus Gayus -yang merupakan setitik tinta itu- kini seluruh yang bersangkutan dengan Instansi negara itu menjadi jelek. Layaknya kemeja saya yang akhirnya tidak terpakai oleh saya karena tinta hitam dari tinta cina ketika saya melukis.

Kini banyak orang yang meneriakkan bahwa pegawai pajak adalah Gayus semua. Padahal seperti layaknya buah anggur. Kalau ada satu biji anggur yang busuk di dalam satu tangkai, tidak berarti kita harus membuang seluruh anggurnya kan?? Karena masih ada Anggur yang baik. Masih ada anggur yang bahkan lebih manis dari pada anggur yang dalam setangkainya sempurna. Begitu juga dengan pegawai pajak. Kalau memang ada lebih dari satu Gayus (atau lebih dari satu titik tinta hitam di kemeja) tidak berarti RIBUAN pegawai pajak juga Gayus. seperti kondisi kemeja seragam saya ternyata bagian belakang kemeja, kerah, saku, lengan, dan bahkan bagian sisi yang paling dekat cipratan tinta ternyata masih sangat bersih.
Jadi, tidak menutup kemungkinan, jika Gayus mempunyai sahabat di Institusi itu -saya juga tidak tahu apa dia punya atau tidak-, sahabatnya bisa jadi bahkan tidak pernah melakukan hal yang sama dengan Gayus.

Bahkan, semalam saya dengar di berita, Bpk Muh. Tjiptarjo bilang, kalau ada pegawai pajak yang naik angkot sepulang kerja dan lupa menanggalkan tanda pegawai pajaknya, dan di teriaki MALING. Bulu kuduk saya merinding, dan seluruh badan saya juga merinding tidak kalah hebatnya ketika mendengar hal tersebut. Saya membayangkan kalau saya adalah pegawai tersebut. Ketika saya susah payah belajar di masa sekolah, sering di marahi orangtua ketika nilai kecil, dan juga merasakan stressnya ketika menunggu pengumuman untuk masuk STAN -jika pegawai itu berasal dari kampus favorit ini- dan ketika saya susah payah untuk belajar di kampus yang katanya cukup disiplin dan memiliki standar nilai yang lumayan WAW! tersebut. Dan ketika saya lulus, saya bekerja di Pajak, Yang seharusnya saya bangga karena anda mungkin tahu, untuk dapat kerja disini tidak bisa sembarang otak. Dan ketika saya pulang kerja, setelah lelah mengurus urusan kantor, melayani masyarakat, atau mungkin selesai memberi penyuluhan ke kota kecil tentang pajak, dan pastinya tubuh kita sangat letih, kita mendengar sebuah kata menyakitkan dari orang yang bahkan tidak kita kenal. orang yang notabene tidak tahu perjuangan kita. Kalau saya menjadi pegawai itu, saya akan langsung menangis meraung-raung dalam angkot.


Dan saya yang seorang pelajar SMA ini cukup sedih ketika mendengar ada gerakan yang memboikot bayar pajak.
Saya yang seorang anak SMA -yang mungkin bodoh dalam hal seperti ini dan bahkan tidak sebaiknya menulis hal ini di blog saya- sangat sedih mendengarnya.
Negara kita bisa membayar para guru yang menghasilkan banyak manusia pintar di negara ini dari uang pajak. Pembangunan juga dari pajak. Untuk menggaji semua pegawai negri -kalau saya tidak salah- berasal dari pajak. Bahkan subsidi untuk bensin premium yang digunakan kita untuk kesekolah, kepasar, ke kantor, ke tempat rekreasi bersama keluarga kita, itu berasal dari pajak. Walaupun itu dari negara uangnya, tapi, negara mendapatkan uang itu dari mana? kita tau kalau pohon yang berbuah uang itu hanya ada dalam dongeng. Jadi, itu semua menurut saya datangnya dari pajak yang dikumpulkan oleh para pegawai pajak-yang tidak semuanya Gayus- dari wajib pajak. Dan uang itu yang nantinya disetorkan ke negara untuk menjadi kas negara.


Jadi, sebenarnya pegawai pajak cuma ngumpulin uang aja kan?
tapi, kenapa ada yang marah-marah sama orang pajak gara-gara jalan masih rusak?
kan sebenarnya ngebetulin jalan bukan tugas orang pajak??

Saya masih terlalu kecil mungkin untuk tahu apa alasannya, atau mungkin pemikiran orang yang marah-marah itu yang seperti saya?
Saya tidak bisa menjawab

Tapi, sebaiknya kita harus melihat semua masalah dari berbagai sudut pandang. Tinta hitam itu salah karena sudah mencipratkan tintanya ke kemeja saya (atau saya yang kurang hati-hati menggunakan tinta itu??)
Gayus memang salah. tapi itu tidak berarti akibat kesalahan gayus harus dirasakan semua pegawai pajak.

Sepengetahuan saya di berita, masih banyak pegawai pajak yang menggunakan motor, dan sangat berhemat atau bahkan mencekik selera untuk mendapatkan barang yang mereka inginkan. Dan masih banyak juga pegawai pajak yang tidak memiliki rumahnya sendiri. mengkontrak mungkin?
Dan masih banyak pegawai pajak yang lurus bekerja di kota kecil dan besar yang jauh dari anak istri seperti Timika, Ponorogo, Jayapura, Lampung, Medan, Aceh, pangkal pinang, dan mungkin kota kecil yang saya tidak tahu. Masih bisa tersenyum manis kepada masyarakat yang mereka layani, walaupun hati mereka hampa karena jauh dari keluarga.


Begitu juga dengan para pegawai lurus, baik, dan menjujung tinggi perinsip lurus mereka dan juga aturan di kejaksaan atau kepolisian yang memiliki nasib sama dengan para pegawai pajak -saya tidak tahu, karena saya belum dengar beritanya.. hehe- karena kasus tinta di kemeja saya ini (maksudnya, Gayus tambunan).

Dan karena kasus ini, saya dapat pelajaran bagus!!
Saya seharusnya masih menggunakan kemeja saya yang terkena tinta itu, karena tidak semua bagiannya terkena tinta. Dan dengan tinta kecil itu, tidak berarti kemeja saya jadi haram untuk di gunakan kan??
hehehe



sekian notes saya... karena saya masih memiliki banyak pr yang harus di kerjakan
=D

terimakasih bagi yang sudah membaca pendapat saya yang muncul karena saya melihat kemeja saya yang terkena tinta ini..
=D

terimakasiiihhhhh
=D